Seorang Petani Karet di OKU Diserang Binatang Buas, Korban Alami Luka Serius

oleh -909 Dilihat
oleh

Foto : korban saat mendapatkan perawatan medis

Beritaokuterkini.com | Baturaja – Tragedi terjadi di kawasan hutan Suku Ayakh Petaian, Desa Guna Makmur, Kecamatan Semidang Aji, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sabtu (4/1/2025). Seorang petani perempuan, Sabarti (65), diserang seekor beruang saat sedang menyadap getah karet di kebunnya bersama sang suami, Sumarjo (70). Insiden ini terjadi sekitar pukul 09.30 WIB.

Kasi Humas Polres OKU IPTU Ibnu Holdon menyampaikan kronologi kejadian. “Saat sedang bekerja, tiba-tiba seekor beruang keluar dari semak belukar dan langsung menyerang korban. Suaminya segera berupaya menolong dengan menggunakan kayu untuk mengusir hewan buas tersebut,” ungkapnya.

Baca Juga :   OPD OKU Tidak Diperbolehkan Lagi Menerima Tenaga Honor Baru

Akibat serangan itu, Sabarti mengalami luka robek di kedua kakinya akibat gigitan dan cakaran. Korban langsung dibawa ke Puskesmas Pengaringan oleh suaminya untuk mendapatkan pertolongan medis. “Saat ini, korban telah menjalani perawatan jalan di rumahnya,” tambah IPTU Ibnu Holdon.

Tindakan Polisi dan Imbauan kepada Warga
Mendapat laporan dari masyarakat, Polsek Semidang Aji bergerak cepat ke lokasi kejadian. Dipimpin oleh Aipda Hengki J, tim polisi bersama Unit Intelkam melakukan penyelidikan di tempat kejadian perkara (TKP).

Selain itu, pihak kepolisian juga memberikan imbauan kepada warga melalui Pemerintah Desa Bedegung untuk selalu berhati-hati saat beraktivitas di kebun. “Kami mengingatkan warga agar tetap waspada terhadap ancaman satwa liar. Jangan menangkap atau melukai hewan buas seperti beruang karena merupakan satwa yang dilindungi oleh undang-undang,” tegas IPTU Ibnu Holdon.

Baca Juga :   Diduga Bandar Narkoba, Seorang Pria di OKU ini Diamankan Polisi

Ancaman di Kawasan Hutan
Kejadian ini menjadi pengingat bagi masyarakat yang beraktivitas di area hutan agar lebih waspada terhadap ancaman satwa liar. Pemerintah desa diharapkan dapat berkoordinasi dengan pihak terkait guna meminimalkan risiko serangan hewan buas di masa mendatang. (Hrs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *