
Dr. Derriansya Putra Jaya, M.Si
Akademisi dan Pengamat Kebijakan Publik Sumsel
Beritaokuterkini.com | Palembang – Seperti kita ketahui salah satu Asta Cita Bapak Presiden Prabowo Subianto adalah meningkatkan pertumbuhan Ekonomi Nasional yang diharapkan Bisa mencapai di angka 8% pada tahun 2029. Tentunya ini Suatu optimisme dan tantangan baru bagi kepala Daerah dan pemangku Jabatan dalam upaya menciptakan titik ekonomi baru di masing-masing wilayah daerah terdiri dari Provinsi, Kota dan Kabupaten, dengan harapan dapat menciptakan kesejahteraan masyarakat dalam bentuk peningkatan lapangan pekerjaan, pengurangan angka pengangguran, meningkatkan pendapatan masyarakat di atas UMP, inflasi daerah yang terjaga, percepatan pembangunan infrastruktur dan pelayanan dasar serta ekosistem perekonomiaan yang terintegrasi satu sama lainnya yang sangat membantu masyarakat.
Pelabuhan internasional Tanjung Carat sangat potensial dan dapat memiliki dampak yang sangat signifikan bagi Provinsi Sumatera selatan secara umum dan Kabupaten Banyuasin pada khususnya. Pelabuhan ini akan menciptakan mobilisasi Logistik nasional dan Internasional. Selain itu Pelabuhan ini akan mengurangi ketergantungan Provinsi Sumatera Selatan pada pelabuhan di luar Provinsi Sumsel dan lebih efesiensi dari sisi biaya ligistik. Mengingat Sumber daya Alam yang ada di Sumatera Selatan luar biasa kaya dan banyak ragamnya, seperti perkebunan kelapa sawit (CPO) dengan segala turunanya, perkebunan Karet, pertambangan Batu Bara, Produksi Pertaniaan Beras, potensi sumber daya laut perikanan dan lain-lain.
Tentunya terdapat dampak ekonomi regional yang bisa dirasakan jika pelabuhan internasional Tanjung carat ini dalam proses pembangunan dan sudah berfungsi maka akan menyerap ribuan tenaga kerja, Biaya logistik angkutan menurun sekitar 30% dari sebelumnya, dan dapat menjadikan Proyek strategi nasional (PSN) yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi Nasional dan terintegrasi ke masing-masing wilayah kab kota yang ada di Provinsi sumsel dan Luar. Nantinya Pelabuhan Tanjung Carat ini diharapkan akan terhubung dengan jaringan infrastruktur strategis lainnya seperti akses jalan Tol Kapal Betung, jalan Tol Prabumulih, jalan tol Lampung
Pembangunan pelabuhan internasional Tanjung carat juga juga akan menerapkan konsep ekonomi hijau (Green Economic) yang memperhatikan aspek keramahan lingkungan, sosial, pemberdayaan masyarakat, eksositem ekonomi yang berkelanjutan dan memiliki nilai estetika serta juga dapat menjadi pengembangan Destinasi wisata baru disekitarnya. Hal tersebut akan memancing investor dalam dan luar negeri untuk berinvestasi. Hal tersebut akan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang sangat baik.
Khusus di Sumatera selatan pembangunan Pelabuhan internasional Tanjung Carat ini akan memberikan “multifyer effect” bagi perekonomian di Sumsel. Pertumbuhan ekonomi sumsel tersebut sangat dipengaruhi oleh kinerja positif kegiatan ekspor barang dan iklim investasi yang ada karena pembangunan pelabuhan Internasional Tanjung Carat. Khusus Kabupaten Banyuasin dengan adanya investasi banyak perusahaan yang masuk di wilayah Kabupaten Banyuasin maka akan meningkat Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Banyuasin termasuk menciptakan lapangan kerja Baru bagi masyarakat Kabupaten Banyuasin. Selain itu Pemerintah Kabupaten Banyuasin dapat menerapkan kebijakan Hilirisasi (Downstream Policy), khsusnya sentra produksi perkebunan yang ada di sekitar jalan menuju Pelabuhan Tanjung Carat seperti perkebunan Kelapa, Kopra dan lain-lain begitu juga pemanfaatan sumber daya laut perikanan melalui Ekonomi Biru (Blue Economic)
Pada prinsifnya, dengan adanya pelabuhan internasional Tanjung Carat maka akan memajukan dan menciptakan titik baru perekonomian suatu wilayah/ Daerah dan mendukung Program Pemerintah Pusat melalui implementasi Program Asta Cita Presiden Republik Indonesia.(*)





