Foto suana di lapangan
BERITAOKUTERKINI.COM – Diduga tak perhatikan lingkungan sekitar pembangunan proyek talud penahan longsor di Jalan Lintas Tengah (Jalinteng) tepatnya di kawasan Kelurahan Batu Kuning Kecamatan Baturaja Barat didatangi warga, Senin (20/3/2023).
Pasalnya, alat berat yang digunakan untuk proyek tersebut merusak pipa induk PDAM Tirta Raja. Sehingga sebabkan terputusnya aliran air ke ratusan pelanggan PDAM Tirta Raja serta merusak jaringan internet yang sangat mengganggu aktivitas warga di dua Kecamatan.
“Sudah empat hari air tidak mengalir penyebabnya akibat proyek talud ini, kami sangat kesusahan ditambah jaringan wifi tidak bisa digunakan,”ucap Satria dengan nada emosi saat mendatangi lokasi proyek tersebut.
Bukan tanpa alasan, warga sampai mendatangi lokasi tersebut sampai emosi, karena pihak pemborong saat didatangi tidak memberikan itikad baik terhadap warga yang merasa sangat dirugikan.
“Bagaiman tidak emosi kami kesini disambut dengan tidak baik, padahal kami hanya meminta tanggung jawab, kami sangat dirugikan,” tutur Satria bersama warga lainya.
Disisi lain, pihak PDAM Tirta Raja OKU juga ikut bersuara akibat kerusakan fasilitas milik mereka.
Humas PDAM Tirta Raja OKU, Fanco menyebutkan sedikitnya kurang lebih 300 pelanggan mereka terdampak.
“Kami juga sudah mendatangi lokasi, pipa transmisi 8 inch pecah. Saat ini distribusi PDAM Ipa Batu Kuning dan boster pasar induk tidak bisa mengalir, pelanggan sudah banyak komplain ke kami, ” ujar Fanco.
Lebih detail disebutkan Fanco ada 17 lingkungan yang tidak bisa dialiri air meliputi, boster pasar induk, perum green hill, perum sion 1dan 2, perum akasia, perum al zikro, perum Baturaja residen, perum mini , perum surya kencana, jalan lintas Sumatera, polres OKU, talang bungur, perum kibang, perum berlian residen, talang aman, Pltu Terusan serta disekitar lokasi.
“Kami mohon maaf, kami akan memperbaiki secepatnya dan akan koordinasi dengan pihak proyek ini, ” jelas Fanco.
Lebih jauh dijelaskan Fanco, pembangunan proyek itu sendiri sama sekali tidak berkoordinasi dengan pihaknya. Padahal disepanjang jalur tersebut banyak terdapat pipa milik pihaknya.
Sementara itu, pihak proyek tersebut mengaku tidak mengetahui jika disepanjang jalur itu ada pipa PDAM dan pipa jaringan internet. Alih alih mengakui kesalahan malah menyalahkan PU yang tidak memberi tahu ada pipa.
“Ini mau diperbaiki pak, tapi kalau kompensasi ke warga tidak ada pak, kami harus izin PU,” elak Ari pelaksana proyek tersebut dan mengaku jika proyek tersebut menggunakan dana APBN.
Pantauan di lapangan, aktivitas pembangunan talud terus dikerjakan, namun tidak diketahui pelaksana PT atau CV mana yang mengerjakan, pasalnya tidak terlihat papan proyek di kawasan itu. (Red)