
12 Siswa SMPN 9 OKU Diduga Keracunan Usai Santap Menu MBG, Tiga Masih Dirawat
Beritaokuterkini. Com | Baturaja – Sedikitnya 12 siswa SMP Negeri 9 Tanjung Kemala, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, dilaporkan mengalami gejala keracunan makanan setelah menyantap menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Selasa (23/9/2025). Tiga di antaranya masih menjalani perawatan intensif di Klinik Puskesmas Sukaraya.
Menurut Kepala SMPN 9 OKU, Yanti Yusipa, M.Pd., didampingi Pengawas MBG sekolah, Rianti, para siswa mulai mengeluh mual dan muntah-muntah tak lama setelah menyantap makanan yang disediakan oleh penyedia katering resmi program MBG.
“Dari 12 siswa yang terdampak, sembilan sudah diperbolehkan pulang, sementara tiga lainnya masih dirawat. Dua di antaranya masih harus diinfus karena muntah terus-menerus,” jelas Yanti.
Rianti menambahkan, sekitar pukul 10.00 WIB, pihak sekolah sempat menerima pesan WhatsApp dari pengelola MBG yang meminta agar pembagian makanan dibatalkan karena ada kekhawatiran menu, terutama ayam goreng, dalam kondisi tidak layak konsumsi.
“Katanya ada korsleting listrik di dapur umum mereka, jadi makanan dikhawatirkan basi. Tapi pesan itu terlambat kami terima, makanan sudah telanjur dibagikan ke siswa,” ujar Rianti.
Salah satu siswa yang masih dirawat, Bastian, membenarkan bahwa makanan yang dikonsumsi saat itu memiliki bau yang tidak biasa.
“Ayam goreng dan sayurnya baunya agak aneh. Setelah makan, perut saya langsung mual dan muntah-muntah,” ungkapnya saat ditemui di Puskesmas.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak pengelola program MBG di OKU. Sementara Dinas Kesehatan OKU telah turun ke lapangan dan tengah melakukan inspeksi terhadap dapur umumn MBG
Dikonfirmasi terpisah, pemilik Catering, menyatakan bahwa pihaknya telah menjalankan proses pengolahan makanan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).
“Kami belum tahu masalahnya apa. Dinkes masih melakukan pengecekan di dapur kami. Tapi sejauh ini semua bahan makanan kami olah sesuai SOP, tidak ada yang aneh-aneh,” ujarnya singkat.
Pihak sekolah dan orang tua siswa berharap kejadian ini segera mendapat penanganan serius agar tidak terulang di kemudian hari. Program MBG sendiri merupakan inisiatif pemerintah untuk memastikan asupan gizi siswa terpenuhi secara merata.(*)





