
beritaokuterkini.com – Puluhan orang tua siswa dan alumni Sekolah Dasar (SD) serta Taman Kanak-Kanak (TK) Xaverius Baturaja menggelar protes di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU). Kedatangan mereka menyoroti penutupan mendadak sekolah tersebut yang telah berdiri selama 76 tahun.
Para orang tua murid dan alumni mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap keputusan penutupan TK dan SD Xaverius yang, menurut mereka, dilakukan tanpa pemberitahuan sebelumnya. Alasan yang diberikan pihak yayasan terkait dengan penghentian operasional tersebut menimbulkan kebingungan di kalangan wali murid dan alumni.
Heriawansyah, salah satu orang tua siswa, menyampaikan bahwa mereka baru mengetahui rencana penutupan saat rapat yang diadakan pada saat siswa sedang libur. “Kami sangat terkejut mendengar bahwa anak-anak kami harus dipindahkan ke SD Fransiskus. Ini tidak adil bagi kami dan anak-anak kami,” ujar Heriawansyah. Senin,(01/07/2024).
Permasalahan yang muncul terkait penutupan ini diduga berkaitan dengan masalah sewa lahan dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) serta kondisi keuangan yayasan yang disebut mengalami defisit. Namun, para orang tua siswa menegaskan bahwa alasan defisit yang disampaikan oleh pihak yayasan tidak dapat diterima begitu saja.
Herbet Nainggolan, salah seorang alumni SD Xaverius Baturaja, juga menyoroti bahwa keputusan penutupan sekolah tersebut diambil secara sepihak tanpa koordinasi dengan Dinas Pendidikan setempat. “Kami berharap pihak yayasan memberikan penjelasan yang jelas dan transparan terkait keputusan ini, serta mempertimbangkan dampaknya terhadap pendidikan dan psikologi anak-anak,” ungkap Herbet.
Tuntutan para orang tua siswa dan alumni adalah agar pihak yayasan memberikan klarifikasi terbuka dan mempertimbangkan kembali keputusan untuk menutup TK dan SD Xaverius Baturaja. Mereka juga menegaskan bahwa jika anak-anak mereka dipindahkan secara sepihak, mereka akan menuntut ganti rugi atas kerugian yang diderita.
Saat ini, kekhawatiran terbesar yang diungkapkan adalah dampak psikologis yang mungkin dialami anak-anak akibat pemindahan sekolah yang mendadak ini. Para orang tua siswa berharap agar keputusan ini dapat direvisi demi kebaikan dan kenyamanan belajar anak-anak mereka di SD Xaverius Baturaja yang telah menjadi bagian penting dari sejarah pendidikan lokal.
Demikian berita ini disampaikan untuk menjelaskan perkembangan terbaru dari protes dan kekhawatiran para orang tua siswa serta alumni SD Xaverius Baturaja terkait penutupan sekolah yang mengguncang komunitas pendidikan di Kabupaten OKU.(HRS)





