
Antisipasi Musim Hujan, Bupati OKU Tinjau Normalisasi Siring dan Serap Aspirasi Warga Bakung
Beritaomuterkini. Com | Baturaja – Menjelang puncak musim penghujan, Bupati Ogan Komering Ulu (OKU), H. Teddy Meilwansyah, turun langsung meninjau proses normalisasi siring di sejumlah titik rawan banjir di Kecamatan Baturaja Timur. Peninjauan ini dilakukan sebagai langkah antisipatif untuk mengurangi risiko banjir serta menanggulangi dampak kesehatan pascabanjir.
Didampingi Asisten III Setda OKU, Romson Fikri, dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten OKU, Fajar, Bupati mengawasi langsung pekerjaan normalisasi yang dilaksanakan oleh Dinas PUPR. Salah satu titik yang ditinjau berada di kawasan RT 14 RW 04 Kelurahan Kemalaraja.
Di sela-sela kunjungan, Bupati menyempatkan diri berdialog dengan warga sekitar dan mendengarkan keluhan mereka terkait kondisi siring yang mulai dangkal serta banyaknya sampah yang terbawa aliran air dari wilayah lain.
“Pemerintah daerah terus berupaya mengantisipasi potensi banjir dan dampak lainnya di musim hujan. Kita tidak ingin terjadi genangan air atau munculnya penyakit pascabanjir,” ujar Bupati Teddy.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah ke saluran air. Pemerintah, kata Bupati, melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) telah menyiapkan tempat pembuangan sampah di sejumlah titik permukiman warga.
“Bak sampah sudah disediakan di beberapa lokasi untuk memudahkan warga. Jangan buang sampah di siring, karena akan menyumbat aliran air dan berdampak pada lingkungan kita sendiri,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR OKU, Fajar, menyebutkan bahwa proyek normalisasi siring ini mencakup sepanjang dua kilometer. Pekerjaan dimulai dari Jalan Yos Sudarso hingga Jalan M. Hatta, tepatnya di samping Kantor Camat Baturaja Timur, dengan muara siring menuju Sungai Ogan.
“Normalisasi ini merupakan kegiatan rutin yang kita lakukan setiap tahun, dan tahun ini kembali kita intensifkan atas arahan langsung dari Bapak Bupati, mengingat musim hujan sudah mulai masuk,” jelas Fajar.
Ia menambahkan, proses normalisasi dilakukan dengan membersihkan sampah dan melakukan pengerukan material tanah yang mengendap di dasar siring. Namun, Fajar mengakui pihaknya menghadapi kendala di kawasan padat penduduk.
“Di area permukiman padat, kita tidak bisa menggunakan alat berat karena akses terbatas, jadi pengerjaan dilakukan secara manual oleh petugas di lapangan,” katanya.
Pemkab OKU berharap dengan adanya normalisasi ini, saluran air dapat kembali berfungsi optimal, sehingga mampu mengurangi potensi banjir serta menjaga kesehatan dan kenyamanan lingkungan masyarakat setempat.(*)





