Dugaan Keracunan Massal di OKU, Dinas Kesehatan Tunggu Hasil Lab

oleh -963 Dilihat
oleh

Dugaan Keracunan Massal di OKU, Dinas Kesehatan Tunggu Hasil Lab

Beritaokuterkini. Com | Baturaja – Peristiwa dugaan keracunan makanan di SMP Negeri 9 OKU membuat aparat pendidikan bergerak cepat. Plt Kepala Dinas Pendidikan OKU, Agus Stiawan, mengaku bahwa pihaknya langsung di lokasi saat kejadian berlangsung.

Agus menegaskan, hubungan Dinas Pendidikan dengan pihak MBG hanya sebatas pendataan jumlah siswa. Namun, ketika insiden itu terjadi, ia bersama tim segera mendampingi BGN Wilayah OKU membawa siswa yang sakit ke UPTD Puskesmas Sukaraya.

“Setelah mendapat perawatan medis, siswa dinyatakan sehat dan diperbolehkan pulang,” ujar Agus.

Agar kasus serupa tidak terulang, Agus meminta BGN Korwil OKU, Kepala SPPG, dan pengelola sekolah lebih disiplin dalam mengatur, mengolah, serta menjaga kebersihan makanan sebelum dikonsumsi siswa. Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan Dinas Pendidikan dalam pengawasan.

Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa kelalaian dalam pengelolaan makanan di sekolah bisa mengancam keselamatan anak didik.
Kasus dugaan keracunan makanan di SMP Negeri 9 OKU terus bergulir. Kepala Dinas Kesehatan OKU, Deddy Wijaya, menegaskan pihaknya memiliki kewenangan pengawasan, namun tidak bisa hadir setiap hari di dapur penyedia makanan. Ia menjelaskan, pengawasan harian dilakukan oleh petugas gizi dari BGN, bukan dari Dinas Kesehatan.

Deddy mengungkapkan, timnya sudah mengambil sampel nasi, sayur, dan daging ayam untuk diperiksa di Balai POM dan Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK). “Hasil lab belum keluar, kita tunggu saja. Apapun hasilnya akan kami sampaikan,” tegasnya.
Jika terbukti makanan tidak layak konsumsi, Deddy menegaskan sanksi bukan ranah Dinas Kesehatan, melainkan kewenangan aparat penegak hukum. Ia menambahkan, Satgas MBG di OKU akan segera rapat dan melaporkan perkembangan kasus ini ke pimpinan.

Meski 12 siswa terdampak, Deddy meminta masyarakat tidak panik berlebihan. Dari 3 ribuan siswa penerima MBG, 12 yang sakit. Ini tetap salah, tapi jangan digeneralisasi. “Saya melihatnya sebagai kelalaian dapur, bukan berarti semua dapur bermasalah dan momen ini tetap dijadikan instropeksi dan evelasi sehingga kedepan jangan sampai salah lagi,” tegasnya.

Deddy juga menekankan, keputusan apakah dapur atau catering masih digunakan atau tidak, sepenuhnya berada di tangan BGN Korwil OKU, bukan Dinas Kesehatan. Ia memastikan hasil laboratorium tidak akan ditutup-tutupi dan akan disampaikan secara terbuka.

Peristiwa ini menjadi peringatan keras agar pengelola dapur lebih disiplin menjaga kebersihan dan kualitas makanan, demi keselamatan anak-anak sekolah.(*)

Baca Juga :   Anggota BPBD OKU di Bantu Basarnas OKU Raya Berhasil Temukan Jasad Nando

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *