Gas Melon Langka Selama Seminggu, Warga OKU Terpaksa Masak Air dengan Magic Com

oleh -1736 Dilihat
oleh

Foto : ratusan warga ngantri beli gas LPG 3 kg

beritaokuterkini.com – Warga Ogan Komering Ulu (OKU) sudah lebih dari seminggu mengalami kesulitan mendapatkan gas LPG 3 kg atau yang dikenal dengan sebutan gas Melon. Banyak dari mereka terpaksa menggunakan magic com untuk memasak air, sementara kebutuhan memasak lainnya harus dibeli dari rumah makan.

“Sudah seminggu ini kami kesulitan mencari gas. Untuk masak air pakai magic com, sementara sayur beli di warung. Tolong kami, Pak,” ujar Depi, warga Baturaja, saat mengantri di agen gas elpiji Pertamina PT Yerryco Putra Pratama di Jalan Akmal, Baturaja, pada Selasa (14/5/2024).

Baca Juga :   Pj Bupati OKU Tinjau Langsung Lokasi Tumpukan Sampah di Jalan Lintas Tengah Sumatera

Kelangkaan gas ini membuat warga harus mengeluarkan biaya ekstra untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ari, warga lainnya, mengungkapkan frustrasinya, “Dimana yang bilang tidak langka? Kami sudah hampir seminggu keliling mencari tabung gas 3 kg.”

Warga yang berhasil membeli gas di agen resmi dikenai harga Rp 18 ribu per tabung, dengan syarat membawa fotokopi KTP dan dijatah per tabung. Namun, harga di warung-warung sudah melambung hingga Rp 25 ribu dan tetap sulit ditemukan. “Kalau di agen masih harga delapan belas ribu, tapi di warung-warung sudah harga Rp 25 ribu. Itu pun susah mencarinya,” tambah Ari.

Baca Juga :   Di Hari Raya Idul Adha 1444 H/ 2023, Polres OKU Sembelih 10 Hewan Kurban

Di lapangan, warga terlihat mengantri selama lebih dari satu jam, tetapi banyak yang tetap tidak mendapatkan gas. “Habis, tidak kebagian. Kata agen sudah habis. Sudah antri satu jam lebih,” keluh Tina, seorang ibu rumah tangga yang harus pulang dengan tabung gas kosong.

Warga berharap pemerintah segera mengatasi kelangkaan gas ini agar masyarakat tidak semakin kesulitan. “Tolong perhatikan, kenapa bisa langka. Kalau ada yang bermain, tindak saja, Pak,” harap warga.

Kelangkaan ini menjadi sorotan warga OKU yang berharap ada solusi cepat dan efektif dari pihak berwenang untuk mengatasi masalah ini.(Hrs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *